Museum Wayang Kulit adalah sebuah museum yang berlokasi di Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Jarak dari kota sekitar 15 km dan dapat dicapai dengan kendaraan pribadi dalam waktu kurang dari 30 menit.Museum ini didirikan pada masa pemerintahan Bupati Begug Poernomosidi yang juga seorang dalang di kabupaten Wonogiri. Museum Wayang Indonesia terletak di dalam kompleks Padepokan Pak Bei Tani M Ng. Prawirowihardjo di kecamatan Wuryantoro kabupaten Wonogiri pada Jalan Raya Wonogiri – Pracimantoro km 13. Diresmikan oleh Ibu Megawati Soekarnopoetri, Presiden Republik Indonesia pada waktu itu, pada tanggal 1 September 2004. Museum ini dikelola oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri dan buka tiap hari kerja dari Senin – Sabtu pukul 07.00 – 14.00.
Begitu memasuki halaman museum, anda sudah bisa memulai memutar rekaman sejarah Indonesia itu. Di pojok kiri depan museum, terdapat kompleks bangunan manusia purba yang menggambarkan asal muasal manusia Indonesia. Tak jauh darinya, terdapat kompleks Austronesia, menggambarkan masuknya peradaban baru ke Indonesia sehingga pertanian dan perdagangan menjadi maju, terutama berkat kedatangan orang-orang Cina.
Di bagian depan halaman museum, terdapat patung singa Borobudur, menandai masuknya peradaban Hindu Budha abad 1 - 7 dengan Candi Borobudur sebagai puncak keagungan kebudayaannya. Kompleks menara air dengan atap berbentuk candi terletak di bagian kanan belakang museum, menggambarkan kejayaan Majapahit yang berhasil mempersatukan hampir seluruh wilayah Indonesia saat ini, bahkan hingga wilayah Malaysia dan Thailand sekarang.
Simbol kemajuan peradaban Islam yang menjadi babak sejarah berikutnya di Indonesia setelah kejayaan Hindu Budha dilambangkan oleh Menara Kudus. Sementara, Kompleks Pancuran Bidadari yang berada di kiri tengah museum melambangkan pengaruh bangsa Belanda yang menjajah Indonesia selama 350 tahun. Kedua kompleks tersebut mencerminkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Indonesia pada abad 16.
Koleksi Wayang di dalam Museum ini terdiri dari beberapa perangkat Wayang Kulit, Wayang Golek, berbagai topeng, wayang kaca, wayang seng, lukisan dan boneka-boneka dari luar negeri. Beberapa koleksi langka dari Nusantara antara lain Wayang Intan, Wayang Suket, Wayang Beber dan Wayang Revolusi. Di dalamnya juga ada boneka terkenal lho, yaitu si Unyil dan teman-temannya, yang sempat ditayangkan di TVRI tahun 80an.
Di tengah gedung di lantai dasar terdapat Taman, disebutnya Taman Museum Wayang. Disana terlihat beberapa prasasti peninggalan Belanda diantaranya Jan Pieterszoon Coen tahun 1634. Juga terdapat Ruang Punakawan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti : Seminar, Sarasehan, pergelaran, pertunjukan mini dll. Dan secara berkala Museum Wayang menampilan pertunjukkan pada pukul 10.00 – 14.00 setiap hari Minggu ke-2 (Pergelaran Wayang Golek) dan hari Minggu terakhir (Pergelaran Wayang Kulit), tapi untuk memastikannya, silahkan menelpon kesana terlebih dahulu.
Saat ini sedang Museum Wayang melakukan ekspansi ke gedung baru disebelahnya. Terlihat bangunan hampir selesai, dan desainnya modern. Dilengkapi dengan lift untuk memudahkan kaum difabel atau orang lanjut usia.
Di museum ini pula, anda bisa mencocokkan zodiak anda dengan tokoh-tokoh dalam pewayangan dan meramal perwatakan anda lewat poster seukuran A3 yang digantung, anda bisa membacanya dengan jelas. Ada pula poster lain yang menggambarkan strategi perang yang dipakai ketika Perang Barathayudha, baik oleh Pandawa maupun Kurawa, yang berhasil diterapkan untuk menakhlukkan lawan. Beberapa strateginya adaladalah strategi Sapit Urang dan Gajah.
Alamat:
MUSEUM WAYANG KEKAYON
Jl. Raya Yogya-Wonosari Km 7, No. 277
Yogyakarta
Telepon 0274-379 058
Jam Kunjungan:
Selasa-Minggu 08.00 - 15.00
Senin tutup
Tiket:
Umum/pelajar Rp 7.000
Turis mancanegara Rp 10.000
Kamera Rp 10.000
Begitu memasuki halaman museum, anda sudah bisa memulai memutar rekaman sejarah Indonesia itu. Di pojok kiri depan museum, terdapat kompleks bangunan manusia purba yang menggambarkan asal muasal manusia Indonesia. Tak jauh darinya, terdapat kompleks Austronesia, menggambarkan masuknya peradaban baru ke Indonesia sehingga pertanian dan perdagangan menjadi maju, terutama berkat kedatangan orang-orang Cina.
Di bagian depan halaman museum, terdapat patung singa Borobudur, menandai masuknya peradaban Hindu Budha abad 1 - 7 dengan Candi Borobudur sebagai puncak keagungan kebudayaannya. Kompleks menara air dengan atap berbentuk candi terletak di bagian kanan belakang museum, menggambarkan kejayaan Majapahit yang berhasil mempersatukan hampir seluruh wilayah Indonesia saat ini, bahkan hingga wilayah Malaysia dan Thailand sekarang.
Simbol kemajuan peradaban Islam yang menjadi babak sejarah berikutnya di Indonesia setelah kejayaan Hindu Budha dilambangkan oleh Menara Kudus. Sementara, Kompleks Pancuran Bidadari yang berada di kiri tengah museum melambangkan pengaruh bangsa Belanda yang menjajah Indonesia selama 350 tahun. Kedua kompleks tersebut mencerminkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Indonesia pada abad 16.
Koleksi Wayang di dalam Museum ini terdiri dari beberapa perangkat Wayang Kulit, Wayang Golek, berbagai topeng, wayang kaca, wayang seng, lukisan dan boneka-boneka dari luar negeri. Beberapa koleksi langka dari Nusantara antara lain Wayang Intan, Wayang Suket, Wayang Beber dan Wayang Revolusi. Di dalamnya juga ada boneka terkenal lho, yaitu si Unyil dan teman-temannya, yang sempat ditayangkan di TVRI tahun 80an.
Di tengah gedung di lantai dasar terdapat Taman, disebutnya Taman Museum Wayang. Disana terlihat beberapa prasasti peninggalan Belanda diantaranya Jan Pieterszoon Coen tahun 1634. Juga terdapat Ruang Punakawan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti : Seminar, Sarasehan, pergelaran, pertunjukan mini dll. Dan secara berkala Museum Wayang menampilan pertunjukkan pada pukul 10.00 – 14.00 setiap hari Minggu ke-2 (Pergelaran Wayang Golek) dan hari Minggu terakhir (Pergelaran Wayang Kulit), tapi untuk memastikannya, silahkan menelpon kesana terlebih dahulu.
Saat ini sedang Museum Wayang melakukan ekspansi ke gedung baru disebelahnya. Terlihat bangunan hampir selesai, dan desainnya modern. Dilengkapi dengan lift untuk memudahkan kaum difabel atau orang lanjut usia.
Di museum ini pula, anda bisa mencocokkan zodiak anda dengan tokoh-tokoh dalam pewayangan dan meramal perwatakan anda lewat poster seukuran A3 yang digantung, anda bisa membacanya dengan jelas. Ada pula poster lain yang menggambarkan strategi perang yang dipakai ketika Perang Barathayudha, baik oleh Pandawa maupun Kurawa, yang berhasil diterapkan untuk menakhlukkan lawan. Beberapa strateginya adaladalah strategi Sapit Urang dan Gajah.
Alamat:
MUSEUM WAYANG KEKAYON
Jl. Raya Yogya-Wonosari Km 7, No. 277
Yogyakarta
Telepon 0274-379 058
Jam Kunjungan:
Selasa-Minggu 08.00 - 15.00
Senin tutup
Tiket:
Umum/pelajar Rp 7.000
Turis mancanegara Rp 10.000
Kamera Rp 10.000
Foto Galeri:
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment