Keajaiban sekaligus kekayaan alam Indonesia bukan? Nah Jika anda belum pernah melihatnya, ada baiknya jika anda berkunjung ke beberapa tempat wisata di bawah ini yang menawarkan sesuatu yang bernama api abadi alias api yang tak pernah padam. Tapi ingat jaga jarak dengan aman dan jauhkan tangan anda jika tak ingin terbakar.
1.Api Abadi Bekucuk
1.Api Abadi Bekucuk
Api Abadi Bekucuk |
Bekucuk, nama yang sangat lucu untuk sebuah tempat wisata. Tapi apalah artinya sebuah nama, karena sumber api yang diketemukan pada tahun 1993 ini merupakan api yang berkorbar dari sebuah sumur di dusun Bekucuk, desa Tempuran, Mojokerto
Baik desa maupun semburan apinya itu mempunyai cerita yang berhubungan dengan kerajaan Majapahit. Desa Tempuran, kenapa desa itu dinamakan desa tempuran? karena menurut cerita penduduk setempat, konon desa itu dulunya dijadikan tempat untuk bertempur pada zaman Majapahit. Sehingga dinamai sebagai Desa Tempuran oleh masyarakat setempat.
Nah, kalau semburan apinya sendiri konon sudah berkorbar pada zaman kerajaan Majapahit, berarti sekitar ratusan tahun lalu. Panasnya api itu digunakan oleh ahli tempa dari kerajan Majapahit untuk pembuatan keris dan peralatan kerajaan. Selain adanya sumur api, di sekitaran lokasi juga terdapat makam kuno seorang sepuh yang dikeramatkan oleh masyarakat. Pada hari-hari tertentu makam itu sering dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai pelosok daerah.
2. Api Tak Kunjung Padam
Baik desa maupun semburan apinya itu mempunyai cerita yang berhubungan dengan kerajaan Majapahit. Desa Tempuran, kenapa desa itu dinamakan desa tempuran? karena menurut cerita penduduk setempat, konon desa itu dulunya dijadikan tempat untuk bertempur pada zaman Majapahit. Sehingga dinamai sebagai Desa Tempuran oleh masyarakat setempat.
Nah, kalau semburan apinya sendiri konon sudah berkorbar pada zaman kerajaan Majapahit, berarti sekitar ratusan tahun lalu. Panasnya api itu digunakan oleh ahli tempa dari kerajan Majapahit untuk pembuatan keris dan peralatan kerajaan. Selain adanya sumur api, di sekitaran lokasi juga terdapat makam kuno seorang sepuh yang dikeramatkan oleh masyarakat. Pada hari-hari tertentu makam itu sering dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai pelosok daerah.
2. Api Tak Kunjung Padam
Api Tak Kunjung Padam |
Selain di daerah Mojokerto, Api Abadi juga dapat ditemukan di daerah Pemekasan, Madura, tepatnya di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan. Keberadaan api abadi ini tidak terlepas dari cerita ajaib dari legenda yang berkembang di masyarakat setempat.
sumber foto:www.aditami-yoanta.blogspot.com
Menurut ceritanya, dulu ada seseorang yang bernama Kiai Moko, seorang yang sakti dan ternama di Madura. Nama Moko sendiri merupakan nama julukan karena sebenarnya beliau bernama Hadagi. Lantaran kepandaian dan jasanya menyebarkan agama islam di daerah itu lah dia mendapatkan julukan Ki Moko.
Alkisah, Ki Moko ingin mempersunting seorang putri dari Palembang dengan mas kawinnya yang berupa mata ikan lele yang ia tangkap dari sungai. Kemudian mata ikan itu dibawa untuk dipersembahkan kepada calon mempelainya sabagai mas kawin. Tapi, entah kenapa peristiwa ajaib terjadi secara mata ikan itu berubah menjadi sebuah mutiara.
Beruntunglah sang mempelai mendapat hadiah mutiara dari calon suaminya. Kemudian pernikahan pun dilangsungkan di bawah pohon. Keadaan waktu itu sangat gelap fdan untuk menerangkan tempat perniakahannya, Ki Moko lalu menancapkan tongkat yang ada di tangannya ke tanah, lalu muncullah api dari bekas tancapan tongkatnya tadi. Dan titik api itulah yang sampai sekarang masih terus menyala dan dinamakan api tak kunjung padam.
Api Abadi Pemekasan ini merupakan sumber api yang menyala tanpa henti dan tak padam meski turun hujan. Walapun bisa padam jikalau hujannya berupa badai atau hujan besar, namun akan kembali menyala kembali setelah reda. Tidak sedikit pengunjung dan masyarakat sekitar yang memanfaatkan api yang berada di dalam pagar itu untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk membakar ayam, memasak air, membakar jagung. (Berbagai Sumber)
sumber foto:www.aditami-yoanta.blogspot.com
Menurut ceritanya, dulu ada seseorang yang bernama Kiai Moko, seorang yang sakti dan ternama di Madura. Nama Moko sendiri merupakan nama julukan karena sebenarnya beliau bernama Hadagi. Lantaran kepandaian dan jasanya menyebarkan agama islam di daerah itu lah dia mendapatkan julukan Ki Moko.
Alkisah, Ki Moko ingin mempersunting seorang putri dari Palembang dengan mas kawinnya yang berupa mata ikan lele yang ia tangkap dari sungai. Kemudian mata ikan itu dibawa untuk dipersembahkan kepada calon mempelainya sabagai mas kawin. Tapi, entah kenapa peristiwa ajaib terjadi secara mata ikan itu berubah menjadi sebuah mutiara.
Beruntunglah sang mempelai mendapat hadiah mutiara dari calon suaminya. Kemudian pernikahan pun dilangsungkan di bawah pohon. Keadaan waktu itu sangat gelap fdan untuk menerangkan tempat perniakahannya, Ki Moko lalu menancapkan tongkat yang ada di tangannya ke tanah, lalu muncullah api dari bekas tancapan tongkatnya tadi. Dan titik api itulah yang sampai sekarang masih terus menyala dan dinamakan api tak kunjung padam.
Api Abadi Pemekasan ini merupakan sumber api yang menyala tanpa henti dan tak padam meski turun hujan. Walapun bisa padam jikalau hujannya berupa badai atau hujan besar, namun akan kembali menyala kembali setelah reda. Tidak sedikit pengunjung dan masyarakat sekitar yang memanfaatkan api yang berada di dalam pagar itu untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk membakar ayam, memasak air, membakar jagung. (Berbagai Sumber)
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment