Candi Ngawen

Diposkan oleh Unknown on Thursday, March 21, 2013


Candi Ngawen, terletak di desa Ngawen, kecamatan Muntilan, kabupaten Magelang. Candi Ngawen termasuk candi bercorak agama Buddha. Tampak ada beberapa arca sang Buddha yang berada di dalam candi utamanya. Menurut perkiraan, candi ini dibangun oleh wangsa Syailendra pada abad ke-8 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Keberadaan candi Ngawen ini kemungkinan besar adalah yang disebut dalam prasasti Karang Tengah pada tahun 824 M.

Candi ngawen yang masih dalam tahap pemugaran ini terletak di desa Ngawen kecamatan Muntilan merupakan komplek percandian, hal ini dikarenakan terdapat lima bangunan dengan ciri bangunan peninggalan zaman Budha antara abad VIII hingga IX Masehi. Bangunan komplek candi tersebut merupakan bangunan yang di buat oleh Dinasti Syailendra dan kelima candi tersebut dibangun secara berderet dari utara ke selatan dengan masing masing menghadap ke arah timur.

Kondisi saat ini hanya candi no 2 saja yang kelihatan utuh, dengan sebuah patung Dhyani Buddha Ratnasambhawa dengan posisi tangan yang disebut Waramudra atau Buddha memberikan berkah. Candi tersebut menjadi bangunan paling lengkap diantara candi yang lain merupakan hasil pemugaran pada tahun 1927. Selain kelima bangunan tersebut di empat sudut bangunan ini terdapat patung empat singa dan merupakan symbol dari penjaga candi, lokasi dari keempat patung tersebut berada tepat dipertigaan jalan beraspal jalan desa setempat.

Untuk candi yang ke empat saat ini baru dalam proses pemugaran yang dilakukan oleh petugas Balai Pelestarian Peninggalan Purbakal (BP3) Jawa Tengah. Hal ini di lakukan  dalam upaya untuk menampakkan wujud bangunan bersejarah tersebut, hingga bagian dasar selasar dengan memasangkan patung singa disetiap sudut dan menempatkan  satu patung Dhyani Buddha Amithaba atau sang Buddha bermeditasi, dimana bentuknya saat ini sudah tidak utuh lagi dibagian tengah candi tersebut.

Relief yang terukir di candi Ngawen dinataranya menggambarkan kisah Kinara kinari atau penghibur sang dewa di Khayangan dan kalamakara atau dewa waktu. Di komplek candi Ngawen ini juga sekaligus tempat menyimpan bebatuan candi lainnya yang masih belum bisa direkontruksi kembali atau batuan lepas.

Satu hal yang membuat candi ini kelihatan istimewa adalah adanya gerbang atau gapura yang jaraknya sekitar dua meter didepan pintu masuk bangunan utama.

Candi ini terdiri dari lima bangunan candi, akan tetapi hanya satu candi yang telah dibangun utuh. Hingga kini, candi-candi yang lainnya masih dalam tahap renovasi. Pada candi utama yang telah dibangun, tampak ada beberapa patung singa jantan berdiri pada tiap-tiap sudut selasar candi. Mulut patung terbuka, berguna untuk saluran air keluar dari selasar candi. Beberapa relief juga masih dapat ditemukan di sekitar candi.

Foto Lainya:

{ 0 komentar... read them below or add one }

Post a Comment