Museum Negeri Maluku “Siwalima” didirikan pada 1973. Bangunan museum didirikan di atas bangunan lama, yaitu bekas gedung kesenian yang dibangun pada 1960 dengan gaya arsitektur modern dan bangunan baru hasil perluasan bangunan lama. Peresmian museum dilakukan pada 26 Maret 1977. lihat juga "Monumen Kapitan Pattimura Ambon"
Secara harfiah Siwalima terbentuk dari kata Siwa (sembilan) dan Lima (lima). Kedua terminologi ini menunjukkan pemisahan atau pembagian masyarakat atas dua kelompok sosial, yaitu kelompok sembilan dan kelompok lima. Beberapa aspek budaya dapat dipakai sebagai indikator untuk membedakan siwa dan lima, misalnya arsitektur, upacara daur hidup, dan lain-lain. Adanya kesatuan atau pertalian antara keduanya, misalnya bahasa, mitologi, asal-usul, sistem kepercayaan, tentang proses terjadinya pemisahan ini masih memunculkan berbagai pendapat dan argumentasi. Di era otonomi daerah status Museum Provinsi Maluku berada di bawah instansi Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Pendidikan.
Museum Siwalima terdiri atas dua bangunan yang terpisah jarak beberapa ratus meter.
Museum pertama adalah Museum Kelautan, berisi sejarah kelautan masyarakat Ambon, benda-benda dan binatang-binatang laut, serta berbagai properti yang berkaitan dengan kehidupan laut. Di museum ini terdapat tiga buah kerangka ikan paus, masing-masing panjangnya 9 meter, 17 meter dan 19 meter
Kerangka ikan paus yang panjangnya 19 meter, ditemukan terdampar di pantai Ambon pada 1987.
Museum siwalima2 tutinonkawpBangunan Museum Siwalima yang kedua adalah museum etnografi. Disini disimpan segala benda yang berkaitan dengan budaya orang Maluku. Tepat di depan pintu masuk kita disambut dengan tulisan “Usu Mae Upu”, yang artinya “Mari Silahkan Masuk”. Di dalam museum terdapat berbagai bangunan asli Maluku, pakaian adat, alat-alat pertanian, perlengkapan upacara adat, uang lama, guci-guci pada masa penjajahan Jepang, dan sebagainya. Perempuan muda Maluku disebut “jujaro”, sedangkan lelaki muda disebut “mungare”.
KOLEKSI
Koleksi museum terdiri atas koleksi biologi, etnografi, arkeologi, sejarah, numismatik/heraldik, filologi, keramik, senirupa/senikarya, dan teknologi. Jumlah koleksinya mencapai 5684.
ALAMAT
Jalan Taman Makmur Ambon
Maluku
Telepon 0911-42841
Faks. 0911-97117
JAM KUNJUNG
Selasa – Kamis: 08.00 – 14.00
Sabtu: 08.00 – 13.00
Minggu: 08.00 – 15.00
Senin & Hari libur nasional: Tutup
KARCIS MASUK
Dewasa: Rp 2.500
Anak-anak: Rp 1.500
Rombongan: Rp 1.000
Secara harfiah Siwalima terbentuk dari kata Siwa (sembilan) dan Lima (lima). Kedua terminologi ini menunjukkan pemisahan atau pembagian masyarakat atas dua kelompok sosial, yaitu kelompok sembilan dan kelompok lima. Beberapa aspek budaya dapat dipakai sebagai indikator untuk membedakan siwa dan lima, misalnya arsitektur, upacara daur hidup, dan lain-lain. Adanya kesatuan atau pertalian antara keduanya, misalnya bahasa, mitologi, asal-usul, sistem kepercayaan, tentang proses terjadinya pemisahan ini masih memunculkan berbagai pendapat dan argumentasi. Di era otonomi daerah status Museum Provinsi Maluku berada di bawah instansi Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Pendidikan.
Museum Siwalima terdiri atas dua bangunan yang terpisah jarak beberapa ratus meter.
Museum pertama adalah Museum Kelautan, berisi sejarah kelautan masyarakat Ambon, benda-benda dan binatang-binatang laut, serta berbagai properti yang berkaitan dengan kehidupan laut. Di museum ini terdapat tiga buah kerangka ikan paus, masing-masing panjangnya 9 meter, 17 meter dan 19 meter
Kerangka ikan paus yang panjangnya 19 meter, ditemukan terdampar di pantai Ambon pada 1987.
Museum siwalima2 tutinonkawpBangunan Museum Siwalima yang kedua adalah museum etnografi. Disini disimpan segala benda yang berkaitan dengan budaya orang Maluku. Tepat di depan pintu masuk kita disambut dengan tulisan “Usu Mae Upu”, yang artinya “Mari Silahkan Masuk”. Di dalam museum terdapat berbagai bangunan asli Maluku, pakaian adat, alat-alat pertanian, perlengkapan upacara adat, uang lama, guci-guci pada masa penjajahan Jepang, dan sebagainya. Perempuan muda Maluku disebut “jujaro”, sedangkan lelaki muda disebut “mungare”.
KOLEKSI
Koleksi museum terdiri atas koleksi biologi, etnografi, arkeologi, sejarah, numismatik/heraldik, filologi, keramik, senirupa/senikarya, dan teknologi. Jumlah koleksinya mencapai 5684.
ALAMAT
Jalan Taman Makmur Ambon
Maluku
Telepon 0911-42841
Faks. 0911-97117
JAM KUNJUNG
Selasa – Kamis: 08.00 – 14.00
Sabtu: 08.00 – 13.00
Minggu: 08.00 – 15.00
Senin & Hari libur nasional: Tutup
KARCIS MASUK
Dewasa: Rp 2.500
Anak-anak: Rp 1.500
Rombongan: Rp 1.000
Foto Lainya:
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment