Sebuah
propinsi di tanah jawa yang memiliki kekayaan kuliner yang sangat
beragam, Hampir di tiap kabupaten di jawa barat memiliki masakan,
minuman atau jajanan khas. Kita pasti sudah mengenal bandung sebagai
surganya kuliner, begitu juga dengan bogor dan masih banyak daerah
lainnya.
makanan khas bandung ini banyak terdapat didaearh masih - masing yang berada dibandung diantaranya :
A. Jawa Barat
Makanan khas Bandung ini terbuat dari tepung aci dan ikan, diberi bumbu kemudian dikukus, dan disajikan atau dimakan dengan telur rebus, kol, tahu, kentang dan dicampur dengan saus kacang, yang sudah dibumbui, hampir sama dengan bumbu saos kacang batagor.
Batagor adalah singkatan dari bakso tahu goreng yaitu
tahu yang diisi dengan campuran aci (tepung tapioka) dan daging ikan
tengiri. Teman makan batagor adalah siomay yang juga terbuat dari
campuran aci (tepung tapioka) dan daging ikan tengiri, namun dibungkus
dengan kulit pangsit. Keduanya dimakan dengan cara dicocol dengan saus
kacang dan kecap. Makanan ini hampir dapat dijumpai di beberapa tempat
yang menjual makanan khas Bandung.
c. Dodol
Orang banyak yang menyukai dodol Garut ini karena rasanya yang khas, sehingga membedakan dengan dodol-dodol yang berasal dari daerah lainnya di Indonesia. Industri ini berkembang sejak tahun 1926, oleh seorang pengusaha yang bernama Ibu Karsinah dengan proses pembuatan yang sangat sederhana dan terus berkembang hingga saat ini, hal ini disebabkan karena :
d. Sambel Cibiuk
Tidak lengkap makan tanpa ditemani sambal. Banyak orang memang merasa kurang nikmat bila makan tanpa rasa pedas. Untuk Anda yang suka dengan sambal dan ingin mencoba sambal yang unik, Anda dapat mencoba sambal Cibiuk yang tersaji di Rumah Makan Cibiuk. Inilah yang membedakan rumah makan ini dengan rumah makan Sunda lainnya. Ditemani sambal ini, aneka makanan khas Sunda tersaji lebih menggoda.
e. Tahu Sumedang
Bermula dari kreativitas yang dimiliki oleh istri Ongkino, yang memang semenjak awal sebagai orang yang pertama kali memiliki ide untuk memproduksi Tou Fu (dari bahasa Tionghoa, Hokkian "tau hu", yang berarti sama) yang lambat laun menjadi berubah nama menjadi "Tahu". Tahun demi tahun, Ongkino beserta istri tercinta terus menggeluti usaha mereka hingga sekitar tahun 1917 anak tunggal mereka Ong Bung Keng menyusul kedua orang tuanya ke tanah Sumedang. Bung Keng kemudian melanjutkan usaha kedua orang tuanya yang sampai keduanya memilih kembali ke tanah kelahiran mereka di Hokkian, Republik Rakyat Cina.
Artikel Terkait:
Kuliner Aceh Darussalam
Kuliner Sumatra Barat
Kuliner Sumatra Utara
Kuliner Riau
Kuliner Jambi
Kuliner Sumatra Selatan
Kuliner Bengkulu
Kuliner Lampung
Kuliner Bangka Belitung
Kuliner Banten
Kuliner Jakarta
Kuliner Jawa Barat
Kuliner Jawa Tengah
Kuliner Yogyakarta
Kuliner Jawa Timur
Kuliner Bali
Kuliner Nusa Tenggara Barat
Kuliner Nusa Tenggara Timur
Kuliner Kalimantan Barat
Kuliner Kalimantan Tengah
Kuliner Kalimantan Timur
Kuliner Kalimantan Selatan
Kuliner Sulawesi Selatan
Kuliner Sulawesi Barat
Kuliner Sulawesi Tenggara
Kuliner Sulawesi Utara
Kuliner Sulawesi Tengah
Kuliner Gorontalo
Kuliner Maluku
Kuliner Papua
c. Dodol
Orang banyak yang menyukai dodol Garut ini karena rasanya yang khas, sehingga membedakan dengan dodol-dodol yang berasal dari daerah lainnya di Indonesia. Industri ini berkembang sejak tahun 1926, oleh seorang pengusaha yang bernama Ibu Karsinah dengan proses pembuatan yang sangat sederhana dan terus berkembang hingga saat ini, hal ini disebabkan karena :
d. Sambel Cibiuk
Tidak lengkap makan tanpa ditemani sambal. Banyak orang memang merasa kurang nikmat bila makan tanpa rasa pedas. Untuk Anda yang suka dengan sambal dan ingin mencoba sambal yang unik, Anda dapat mencoba sambal Cibiuk yang tersaji di Rumah Makan Cibiuk. Inilah yang membedakan rumah makan ini dengan rumah makan Sunda lainnya. Ditemani sambal ini, aneka makanan khas Sunda tersaji lebih menggoda.
e. Tahu Sumedang
Bermula dari kreativitas yang dimiliki oleh istri Ongkino, yang memang semenjak awal sebagai orang yang pertama kali memiliki ide untuk memproduksi Tou Fu (dari bahasa Tionghoa, Hokkian "tau hu", yang berarti sama) yang lambat laun menjadi berubah nama menjadi "Tahu". Tahun demi tahun, Ongkino beserta istri tercinta terus menggeluti usaha mereka hingga sekitar tahun 1917 anak tunggal mereka Ong Bung Keng menyusul kedua orang tuanya ke tanah Sumedang. Bung Keng kemudian melanjutkan usaha kedua orang tuanya yang sampai keduanya memilih kembali ke tanah kelahiran mereka di Hokkian, Republik Rakyat Cina.
Artikel Terkait:
Kuliner Aceh Darussalam
Kuliner Sumatra Barat
Kuliner Sumatra Utara
Kuliner Riau
Kuliner Jambi
Kuliner Sumatra Selatan
Kuliner Bengkulu
Kuliner Lampung
Kuliner Bangka Belitung
Kuliner Banten
Kuliner Jakarta
Kuliner Jawa Barat
Kuliner Jawa Tengah
Kuliner Yogyakarta
Kuliner Jawa Timur
Kuliner Bali
Kuliner Nusa Tenggara Barat
Kuliner Nusa Tenggara Timur
Kuliner Kalimantan Barat
Kuliner Kalimantan Tengah
Kuliner Kalimantan Timur
Kuliner Kalimantan Selatan
Kuliner Sulawesi Selatan
Kuliner Sulawesi Barat
Kuliner Sulawesi Tenggara
Kuliner Sulawesi Utara
Kuliner Sulawesi Tengah
Kuliner Gorontalo
Kuliner Maluku
Kuliner Papua
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment